Sunday, June 19, 2016

PROSES CANDLING / TRANSFER , TENTANG CANDLING / TRANSFER TELUR DARI SETTER KE HATCHER

   Transfer / candling dalam dunia hatchery bloiler adalah proses memindahkan telur dari mesin setter ke mesin hatcher dan memisahkan telur fertile , infertile dan telur yang terkontaminasi.

   Kegiataan ini bisa dilakukan dengan manual  , tenaga manusia  , peneropongan dengan bantuan lampu pijar / otomatis , dengan bantuan candling mesin , di Indonesia sendiri  juga ada yang sudah memakai candling mesin , tapi di perusahaan besar dan modernpun masih banyak yang yang manual mengingat biaya yang tidak sedikit , efektifitas dan biaya tenaga kerja di Indonesia juga masih murah


meja transfer manual dengan bantuan lampu pijar

   Mesin setter hanya bekerja dari umur telur 0 sampai 18 hari masa incubasi dan selanjutnya di pindahkan ke mesin hatcher saat itulah dilaksanakan kegiatan  transfer / candling

   Memisahkan telur fertile dan infertile ,  telur  infertile yang tidak di buahi sperma jantan tentu tidak terjadi pertumbuhan disana / telur clear , jadi kondisi dalam telur tetap encer dan akan terlihat merah menyala karna cahaya bisa menembus kerabang telur

telur yang di teropong , infertile / fertile

   Sebaliknya jika telur fertile yang di buahi oleh seperma maka dalam proses incubasi akan tercadi pertumbuhan , kuning telur dan putih telur yang awalnya cair akan membentuk jaringan dan membentuk bagian bagian dari DOC dan jika di terpong akang terlihat merah gelap karna dalam telur di umur 18 sudah terbentuk fisik DOC yang hampir sempurna dan pasti tidak lagi encer dan tidak tertembus oleh cahaya

Telur yang terkontaminasi juga akan mempunyai ciri sendiri , telur ini bisa meledak karna proses pembusukan oleh bakteri  di dalamnya menghasilkan gas , telur ini bisa berasal dari telur yang retak rambut jadi bakteri mudah masuk dan terjadi proses pembusukan di dalam telur , juga karna embrio yang mati di umur awal dan membusuk , bsa juga karna di sangkar di kandang sudah banyak bakteri  , proses penyimpanan yang kurang baik , setter kotor dan banyak hal lain

telur kontaminasi

   Prose ini juga berpengaruh pada hasil tetas , jika telur yang infertile banyak yang tidak terambil pasti akan berpengaruh terhadap persentase hasil tetas dan telur infertile bisa juga pecah mengenai DOC juga akan  membuat bulu DOC menggumpal dan tidak bisa masuk kualitas GRADE A , lebih bahaya lagi jika telur yang terkontaminasi lolos masuk hacher dan meledak , bakteri akan mengkontaminasi telur lain dan bisa menyebabkan terjadinya pusar hitam , kuning telur yang tidak masuk dengan sempurna ,


   Dalam prose ini juga harus hati hati , jika terlalu kasar juga akan menyebabkan telur shock , juga hasil DOC yang mempunyai pusar hitam dan mati , tidak bisa menetas , jadi dead in shell tinggi 
(mati di dalam mesin hatcher) persentase daya tetas turun , DOC afkir banyak , kualitas DOC juga kurang bagus





No comments:

Post a Comment