Dalam dunia peternakan unggas , hatchery khususnya kita tidak asing dengan telur kontaminasi , kontaminasi telur bisa di sebabkan beberapa faktor antara lain jamur , telur yang retak rambut , incubator kita yang kurang bersih , telur yang kurang bersih , kandang yang terkontaminasi dll
Untuk menghasilkan kualitas produksi . hatchibility / daya tetas yang bagus tentu kita harus meminimalisasi telur kontaminasi , secara umum kita sudah melakukan strelisisasi di kandang , di hatchery bahkan di farm kita dengan berbagai disinfektan . memaksimalkan sanitasi yang baik dan penanganan telur yang baik untuk meminimalisasi telur retak rambut yang salah satu sebabnya menjadikannya terkontaminasi tapi pasty masih terdapat juga telur kontaminasi walupun 1%
Tapi kita bicarakan pengaruh telur yang terkontaminasi tersebut seberapa pengaruhnya terhadap kualitas dan hatchibility hatchery kita dan jawabannya pasty sangat berpengaruh besar . apalagi jika incubator yang kita gunakan multy stage , telur kontaminasi yang meledak akan menyebarkan bakteri yang akan mengkontaminasi telur yang lain , dan menurunnya hatchability tak bisa di hindari
Untu itu kita perlu melakukan swipping telur kontaminasi di incubator kita , di hatchery broiler swiping di lakukan pada 13 -15 hari masa incubasi telur , karna di umur itu ciri fisik telur kontaminasi sudah terlihat
Menurut Ir. HARIYONO cara ini mampu mengangkat hingga lebih dari 1% hatchability dan meningkatkan kualitas seperti menurunya DOC pusar kuning , bulu yang tidak kusut dll
Disamping itu managemen hatchery seperti set point temperature , humidity , dan managemen kandang kita juga sangat berperan karna dalam peternakan semua hal saling berhubungan
No comments:
Post a Comment